Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi di dunia pendidikan

Mengenai tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dunia pendidikan di sebuah Negara memerlukan sebuah bahasa yang seragam sehingga kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
Pemakaian lebih dari satu bahasa dalam dunia pendidikan mengganggu keefektifan pendidikan. Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa itu, dapat menjadikan lebih hemat biaya pendidikan. Selain itu juga, peserta didik dari tempat yang berbeda  dapat saling berhubungan.
1.      Peranan Bahasa Dalam Pendidikan
Pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting di dalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama  bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apabila seorang pendidik menggunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh anak-anak didiknya.
2.      Pemakaian Bahasa Dalam Pendidikan
Dalam pemakaian ataupun penggunaannya fungsi bahasa Indonesia yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini berbagai penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa dalam pendidikan telah dapat dikemukakan oleh para ahli bahasa. Beberapa pakar memberikan penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa dapat dilihat dari cara pandang masing-masing.
Akan tetapi, penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa secara keseluruhan memiliki banyak persamaan. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara konstekstual bahasa yang digunakan anak-anak dwibahasawan berfungsi sebagai alat berinteraksi atau interaksional, merupakan alat diri atau personal, alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau heuristik, dan untuk menyatakan imajinasi dan khayal.
Dengan demikian fungsi bahasa dapat diartikan  sebagai fungsi untuk menjelaskan suatu informasi atau materi pelajaran yang terkait secara kontekstual. Dan bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan  akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di Indonesia. Adapun itu juga, bahasa Indonesia dalam pemakaiannya telah berkembang pesat dan sudah tersebar luas. Sehingga  pemakaian bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan bukan hanya terbatas pada bahasa pengantar, akan tetapi bahan-bahan ajar juga memakai bahasa Indonesia. Dalam konteks ini bahasa Indonesia adalah bahasa yang membuka jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa Indonesia.







Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang disesuaikan dengan lingkungan ditempat kita berada dan disamping itu kita mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa syarat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Oleh karena itu kita harus menghindari pemakaian bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku 

Contoh :
                   Ayah : Budi apakah hari ini kamu mengikuti kegiatan lomba berenang di daerah bogor ?
                   Budi : Iya Ayah, Budi akan mengikuti kegiatan lomba berenang.


Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Dosen dengan seorang mahasiswa

Contoh :  

·                  Pak Dosen : Saiful apakah kamu sudah mengerjakan tugas?
·                  Saiful : sudah saya kerjakan pak.
·                  Pak Dosen : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
·                  Saiful : Baik pak, saya akan mengumpulkannya

    Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

       Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :

      Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
     Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan  bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

      Contoh lain dalam tawar-menawar di suatu toko, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan pembeli dan si penjual di pasar memakai bahasa baku yang seperti ini.

          Penjual : Selamat siang bu, Ada yang saya bisa bantu bu ?
          Pembeli : Selamat siang pak,  Apakah Anda menjual Tahu yang dibuat di Amerika ?
          Penjual : Saya mempunyai Tahu yang anda cari bu, harganya adalah Rp. XXX
          Pembeli : mahal sekali pak, Apakah saya boleh menawarnya ?

        Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

          Penjual : cari apa bu ?
          Pembeli : saya lagi nyari tahu impor dari amerika bang, ada gak ?
          Penjual : oh, ada bu, nih bu harganya Rp. XXX.
          Pembeli : mahal amat bang, murahinlah bang.

     Paragraf dibawah ini beberapa gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah, bukan kata popular dan bersifat objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.
Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil secara wajar, segar, dan nyaman dibaca.



Apa yang semakin buruk Pelajarnya atau Pendidikannya?

Assalamualaikum wr. Wb
Hai sobat Netizen, apa kabar? Saya harap semuanya baik dan sehat walafiat.
Langsung saja kita membahas topik seperti judul yang sudah saya jabarkan.
Pertama saya akan menjelaskan mengapa saya mengangkat tema artikel ini dengan pertanyaan seperti itu, “Apa yang semakin buruk, Pelajarnya atau Pendidikannya?, seperti yang beberapa lama ini sudah banyak diperbincangkan oleh netizen di dunia maya contohnya seperti kasus Siswi SMK yang melahirkan anak pertamanya di belakang sekolah, atau kasus Siswa SD yang tewas karena dikeroyok oleh temannya, kasus-kasus seperti ini yang membuat saya ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi oleh generasi muda penerus bangsa ini?
Kemudian timbul pertanyaan, siapa yang harus disalahkan? Ya memang sudah menjadi kebiasaannya orang Indonesia untuk mencari kambing hitam dari segala masalah, apakah pelajarnya, pendidikannya, lingkungannya, atau bahkan karna salah orang tuanya. Mari kita bahas satu persatu
Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa hal-hal seperti ini adalah salah pelakunya sendiri, dalam hal ini adalah pelajar itu sendiri. Jelas sekali ya, memang mereka yang melakukannya, tapi bukankah sudah menjadi peran pendidikan di sekolah untuk mencegah mereka melakukan hal-hal seperti ini. Apakah pendidikan di Indonesia saat ini terlalu sibuk mempersiapkan Siswa-Siswinya hanya untuk menghadapi Ujian Ujian dan Ujian sehingga melupakan pendidikan serta pembentukan karakter Siswa-Siswi nya?
Kemudian ada lagi beberapa kasus yang cukup hangat dibicarakan Netizen belakangan ini, yaitu kasus pelajar SMP yang tewas kecelakaan saat mengendarai motor sport hadiah ulang tahun dari orang tuanya. Tentu saja sebagai orang tua  mereka ingin memberikan hadiah terbaik untuk menyenangkan buah hatinya, tapi coba pikirkan bagaimana perasaan mereka saat mengetahui hadiahnya lah yang merenggut nyawa buah hatinya?
Dari beberapa kasus dan permasalahan yang saya telah jabarkan diatas, dapat dilihat bahwa saya tidak mencantumkan solusi apapun, mengapa begitu? Karena saya pun tidak memiliki kepasitas dan pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dari artikel ini saya berharap pemerintah agar lebih memperhatikan mengenai masalah karakter pendidikan ini, dan agar para orang tua lebih banyak memperhatikan keadaan putra putrinya, serta membentuk kepribadian mereka dengan perhatian dan kasih saying, bukan dengan uang dan harta yang berlimpah.
Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat dan membuat pikiran netizen sekalian terbukan untuk hal-hal seperti ini, terus didik dan perhatikan nasib generasi muda penerus bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
Wassalamualaikum wr.wb